Bagaimana Cara Menyikapi Rekan Kerja Bergaya BOSSY (SUKA MEMERINTAH)

Seharusnya anda tidak harus membuang-buang waktu untuk menghadapi rekan kerja yang suka memberi perintah layaknya seorang atasan, karena anda memiliki kewajiban untuk menuntaskan kewajiban anda sesuai dengan Job Desc anda.


Pengalaman dari teman saya, kebetulan ia merupakan salah satu karyawan disebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku makanan, ia sering diperintahkan untuk hal yang menurut dia tidak masuk akal atau diluar dari bidang dia, pada waktu itu ia masih memaklumi karena sebagai seorang Junior jadi wajar dong seorang Senior bertindak seperti itu. Bahkan ketika kita meminta sesuatu mereka suka menunda-nunda.

Tapi dari waktu ke waktu teman saya merasa bebannya terus dan terus bertambah pada hal yang ia lakukan bukan hal bagian dari pekerjaannya. Ia mengatakan kepada saya, bukankah seorang senior yang baik adalah seorang senior yang memberikan edukasi dan contoh yang baik bagi orang yang baru bergabung dengan sebuah organisasi. Saya jawab, iya memang betul sebagai seorang senior seharusnya memberi cerminan yang baik kepada orang baru namun dimana-mana seorang senior terkadang sering di cap sebagai orang yang menyebalkan bagi orang baru, merekalah merusak citra dari senior.


Bahkan teman saya sering mendapat teguran dari atasan lantaran rekan kerjanya suka menitip berkas ketika teman saya ada keperluan ke ruang atasan. Maka dari itu saya mencari yang artikel mengenai cara menyikapi rekan kerja yang suka memberi perintah diluar wewenang mereka, akhirnya saya ketemu artikel yang saya cari dari beberapa sumber.

Berikut Cara Menyikapi Rekan Kerja Bergaya BOSSY (SUKA MEMERINTAH): 

1. Wajib punya salinan atau foto copy Job Desc
Dengan adanya pegangan foto copy Job Desc, anda bisa menunjukan bahwa pekerjaan yang mereka tawarkan bukanlah bagian dari Job Desc anda. Anda bisa menolak secara halus :
a. Maaf itu bukan bagian saya
b. Maaf saya sedang sibuk
c. Maaf bukannya tidak mau membantu tapi disini saya mengutamakan pekerjaan utama saya sesusai dengan bidang saya

2. Tegas
Tegas bukan berarti marah ataupun galak, Tegas berarti menempatkan diri Anda pada tingkat terhormat dan prinsipil. Dengan begitu, Anda tidak selalu dianggap lemah, diremehkan dan bisa disuruh-suruh. Tegas namun sopan, agar rekan kerja yang bersikap nge-bossy bisa segera menyadari kesalahannya. Tegas bukan berarti anda keras kepala untuk berulang-ualng menolak tawaran pekerjaan yang bukan bagian dari pekerjaan utama.

Baca Juga : Pentingnya Pemahanan Attitude, Etika dan Hak Dalam Dunia Kerja

3. Berkomunikasi dengan rekan kerja yang lain
Berkomunikasi dengan rekan kerja yang lain itu sangat penting terutama dalam membahas rekan kerja yang BOSSY atau SUKA MEMERINTAH, bukan berarti anda harus memusuhinya. Dengan cara itu rekan kerja yang lain bisa membantu dan mengingatkan bahwa yang ia lakukan adalah suatu perbuatan yang tidak pantas dilakukan secara terus menerus.

4. Stay clam
Sering mendapatkan kata-kata ataupun tindakan yang kurang berkenan ketika rekan kerja, bahkan rekan kerja yang suka mengusik ruang kerja anda hanya untuk bersantai-santai tanpa memikirkan 

5. Berbicara dengan pimpinan
Berbicara dengan pimpinan dalam hal rekan kerja yang BOSSY bukan berarti anda mengadu, karena disini anda dipekerjakan untuk perusahaan. Karena anda merasa terganggu dan merusak suasana kerja anda sehingga anda tidak fokus dengan pekerjaan utama anda. Dengan cara ini pimpinan dapat memberi ketegasan kepada staf-stafnya agar dapat melaksaankan pekerjaan sesuai dengan bidang masing-masing.

Semoga artikel singkat ini bermanfaat dan menyadari pada BOSSY yang ada diseluruh Indonesia, terima kasih telah berkunjung ke blog sederhana ini.