Agar Sikecil Tidak Membuka Kulkas Dan Keluar Kamar, Orangtuanya Menempelkan Foto Hantu Disemua Sudut Rumah, Apa Pendapat Kamu?

Sebagai orang tua, kita harus mendidik anak dengan baik dan benar agar si kecil tumbuh dengan karakter yang baik pula.

Namun sangat disayangkan banyak orang tua yangbsalah dalam mendidik anak sehingga membuat mereka tumbuh dengan karakter yang tidak baik.


Berikut Pola Asuh Anak Yang Tidak Wajar:

Pola asuh membandingkan Si Kecil

Seperti namanya, pada tipe ini Ayah dan Bunda seringkali membandingkan satu anak dengan yang lain. Dampaknya, anak yang kurang berprestasi akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri.

Pola asuh otoriter

Gaya asuh ini bersifat mengekang dengan mengharuskan Si Kecil untuk mengikuti semua perintah tanpa kecuali. Tiap aturan biasanya dibuat tanpa didiskusikan dengan anggota keluarga lain. Ayah dan Bunda juga tidak mengizinkan anak-anak terlibat dalam penyelesaian masalah.

Umumnya, gaya asuh ini menggunakan hukuman sebagai ganti kedisiplinan. Jadi fokusnya pada cara Si Kecil patuh pada aturan, bukan bagaimana ia mengambil pilihan yang terbaik. Anak yang dibesarkan dengan gaya asuh seperti ini cenderung tidak bisa mengendalikan emosi, kurang percaya diri, pemalu, dan tidak mandiri.

Pola asuh permisif

Pola asuh ini berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter. Si Kecil memiliki kuasa penuh dan sebagian besar keinginannya dipenuhi oleh Ayah dan Bunda. Pola asuh ini umumnya diterapkan karena Ayah dan Bunda menganggap ini merupakan bentuk kasih sayang. Padahal yang akan terjadi adalah Si Kecil cenderung terus menuntut haknya, egois, kurang sopan, dan sebagainya.

Pola asuh Ayah dan Bunda tidak sepaham

Pada tipe ini, Ayah dan Bunda memberikan serta menerapkan aturan yang berbeda-beda. Ini akan membuat Si Kecil bingung harus mengikuti aturan yang mana. Pada akhirnya, ia akan memihak salah satu orangtua yang selalu mengikuti keinginannya.

Pola asuh hadiah

Apabila Ayah dan Bunda sering menggunakan hadiah yang bersifat materi atau mudah mengumbar janji ketika meminta Si Kecil berperilaku seperti yang diinginkan, maka akibatnya Si Kecil hanya akan berperilaku baik jika ada hal yang menguntungkan untuknya.

Sebaiknya sebelum menentukan dan menerapkan pola asuh tertentu, Ayah dan Bunda diskusikan dahulu seperti apa hasil yang diinginkan. Penerapan lebih dari satu pola pengasuhan mungkin saja dilakukan agar lebih fleksibel sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pastinya, Ayah dan Bunda harus bisa menjalin hubungan yang positif dengan Si Kecil agar ia tumbuh dengan karakter yang baik.